Islamisasi di Kabupaten Fakfak, Papua Barat

Kedatangan Islam pertama kali di Tanah Papua memang topik yang menarik untuk diketahui. Karena banyak muncul pertanyaan tentang Islam datang pertama kali ke Papua pada tahun berapa? siapa yang membawanya? dan lain-lain. Sejarah masuknya Agama Islam ke wilayah paling timur Nusantara ini dapat menambah Wawasan Nusantara bagi kita semua. Wawasan Nusantara yang bermanfaat untuk sekedar menambah pengetahuan, atau menguatkan Prinsip Nasionalisme kita semua. Yuk kita baca.

Islamisasi di Kabupaten Fakfak, Papua Barat

Kabupaten Fakfak sendiri yang memiliki luas wilayah 38.474 km2 dan berpenduduk sebanyak 50.584 jiwa (tahun 2000), justru sangat kental dengan Islam.

M. Syahban Garamatan, keturunan Raja Patipi, salah satu anak keturunan kerajaan yang pertama kali memeluk Islam di kabupaten itu mengatakan, kedatangan Islam di Fakfak sangat lama. Yang berarti Islamisasi di Papua khususnya di Fakfak telah dimulai sangat lama.

Hari Raya Qurban di Kabupaten Fakfak

Banyak fakta yang bisa dijadikan saksi. Diantaranya adalah bukti otentik berupa keberadaan beberapa mushaf al-Qur’an dan kitab-kitab tua. Saat ini bukti otentik itu dijaga dengan baik oleh Ahmad Iba, salah satu pewaris Raja Patipi.

Mushaf al-Quran yang konon dibawa oleh Syeikh Iskandarsyah dari Kerajaan Samudera Pasai itu mendarat di daerah kekuasaan Kerajaan Mes, yang berada di daerah Kokas, sekitar 50 km dari pusat Kabupaten Fakfak. Di tempat ini ternyata sudah banyak penduduk Fakfak yang masuk Islam. Bahkan dalam kerajaan itu pun terdapat masjid.

Selain mushaf al-Quran dan beberapa kitab-kitab tua, di kabupaten itu juga berdiri pusat ibadah umat Islam. Di Kampung Pattimburak, sekitar 10 km sebelum Kokas, berdiri sebuah masjid tua dengan arsitektur Portugis.

Masjid Pattimburak, demikian kaum Muslim menyebut, diperkirakan dibangun sekitar tahun 1870 M. Namun sebagian masyarakat ada yang meyakini, masjid beratap dua tingkat berukuran sekitar 5 x 8 m persegi dan menyerupai bangunan gereja itu dibangun cukup lama. Ini saksi kehadiran agama Islam di kabupaten itu.