Menyimak tradisi unik dari berbagai daerah di Indonesia memang mengasyikkan. Selalu ada saja keistimewaan dan filosofi yang terkandung dibalik tradisi tersebut. Berbicara soal tradisi, tentu Betawi adalah salah satu daerah di Indonesia yang tak boleh dilewatkan.
Tradisi Palang Pintu Betawi Sarat Makna |
Filosofi hidup yang kental tercermin pada salah satu tradisi unik dari Betawi yang dinamakan palang pintu.
Bagi Anda yang gemar menyaksikan sinetron Si Doel Anak Sekolahan beberapa tahun yang lalu, tentu Anda pernah melihat salah satu adegan tradisi palang pintu di dalamnya. Sebenarnya apa makna dibalik tradisi ini?
Latar Belakang Tradisi Palang Pintu
Tidak ada catatan sejarah yang pasti mengenai kapan tradisi palang pintu mulai menjadi bagian dari adat istiadat Betawi. Namun ada sebuah catatan perjalanan yang ditulis oleh Raden Aryo Sastrodarmo saat berkunjung ke Batavia di akhir abad 19.
Catatan tersebut menyebutkan bahwa palang pintu adalah salah satu bagian dari rangkaian pernikahan adat khas Betawi. Sebagai pelengkap, disajikan pula musik-musik gambus berirama Arab untuk mengiringi acara pernikahan.
Tidak Ada yang Menang, Tidak Ada yang Kalah
Saat datang untuk meminang sang mempelai pengantin wanita, pihak pria akan menyambangi kediaman sang wanita dengan sejumlah rombongan. Pada awalnya palang pintu dimulai dengan silahturahmi yang sopan antar kedua pihak mempelai pengantin. Selanjutnya, suasana akan memanas karena pihak wanita ingin menguji kemampuan pihak pria yang datang melamar. Jadilah pihak wanita dan pihak pria saling menampilkan jawara yang jago silat sambil berpantun.
Pada akhirnya tentu tidak ada yang kalah atau yang menang dalam tradisi palang pintu. Karena sesepuh dari kedua pihak mempelai pengantin akan saling mendamaikan para jawara yang sedang unjuk kebolehan dalam bersilat.
Sejatinya tradisi palang pintu ditujukan untuk menjaga persaudaraan dan tali silahturahmi. Sehingga hubungan antar kedua keluarga mempelai semakin akrab dan tidak canggung.
Apakah Anda sudah pernah menyaksikan tradisi palang pintu secara langsung? Jika belum, semoga Anda masih memiliki kesempatan untuk menyaksikannya. Semoga tradisi palang pintu yang semakin jarang ini tidak akan hilang seiring dengan perkembangan zaman.